YANG HOT KLIK DI SINI

Sabtu, 28 Agustus 2010

Kabupaten Garut Paling Rawan Longsor

KERUSAKAN ALAM

Kabupaten Garut Paling Rawan Longsor

BANDUNG - Sebanyak 269 kecamatan di seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat berpotensi longsor pada Agustus ini. Kabupaten Garut menjadi daerah paling rawan longsor karena 31 kecamatannya berpotensi longsor menengah dan menengah tinggi.

"Masyarakat yang berada di wilayah rawan longsor harus mewaspadai lingkungannya dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Surono di Bandung, Kamis (25/8).

Surono mengatakan, 269 daerah rawan longsor itu merata di seluruh kota dan kabupaten di Jabar. Sebanyak 148 kecamatan berpotensi menengah tinggi dan 47 menghadapi kemungkinan terjadi banjir bandang. Kecamatan Plered di Purwakarta berpotensi longsor tinggi.

Pada bulan ini Kabupaten Garut dikatakan berpotensi longsor terbanyak dengan 31 kecamatan dengan 14 daerah di antaranya rawan banjir bandang. Daerah itu antara lain Kecamatan Leles, Kecamatan Tarogong, Kecamatan Samarang, Kecamatan Cilawu, dan Kecamatan Pamulihan. Selain itu, daerah lain yang juga rawan longsor adalah Kabupaten Ciamis dengan 28 kecamatan, Kabupaten Tasikmalaya dengan 25 kecamatan, dan Kabupaten Bogor dengan 21 kecamatan.

Batuan gunung api

Surono mengatakan, banyak hal bisa memicu longsor, seperti batuan di daerah itu didominasi batuan gunung api yang terdiri dari breksi tufaan, lava, batu pasir, dan konglomerat. Selain itu, ada juga formasi beser breksi andesit, breksi tuf, tuf kristal, dan batu lempung yang mudah bergerak.

Pengaruh lain adalah sistem drainase di lereng daerah itu tidak memadai karena minimnya tanaman yang berakar kuat dan dalam yang berfungsi sebagai pengikat tanah. Selain itu, ada juga bidang lemah antara batuan dasar dan tanah pelapukan yang menyusun batuan serta hujan yang masih mengguyur Jabar beberapa waktu ke depan.

Prakirawan Badan Klimatologi, Meteorologi, dan Geofisika Bandung Ani Hanafiah mengatakan, musim pancaroba akan berlangsung hingga akhir September. Kondisi cuaca ekstrem saat ini dipengaruhi gejala La Nina moderat. Meskipun masuk dalam fase musim kemarau, gejala ini menyebabkan suhu permukaan laut naik sehingga memicu hujan lebat dan angin kencang. (CHE)***

Source : Kompas, Jumat, 27 Agustus 2010 | 17:13 WIB

0 komentar:

Posting Komentar

 

TRANSLATE/TERJEMAH BAHASA

My Blog List

Site Info

Followers

LINGKUNGAN GLOBAL Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template