YANG HOT KLIK DI SINI

Sabtu, 29 Mei 2010

Nadine Chandrawinata : Aktif Kampanye Pelestarian Lingkungan Hidup

NADINE CHANDRAWINATA. (KOMPAS/ARBAIN RAMBEY)***

Nadine Chandrawinata

"Menghukum" Diri Sendiri

Pengantar Redaksi

Namanya disorot ketika mewakili Indonesia pada ajang Miss Universe 2006 di Shrine Auditorium, Los Angeles, AS. Nadine Chandrawinata, Puteri Indonesia 2005 ini, belakangan aktif dalam kampanye pelestarian lingkungan hidup.

Sewaktu mengikuti kontes tersebut, dia sempat ”terseleo lidah”. Nadine lalu menjadi bulan-bulanan sebagian masyarakat. Tentang hal itu, ia mengatakan, ”Kita belajar dari kesalahan. Semua caci maki saya terima dengan terbuka. Saya berterima kasih dengan semua respons itu. Ini membuat saya menjadi tegar.”

Selain menjadi macam-macam duta, dia juga menjadi ”orangtua asuh” seekor gajah di Taman Safari Indonesia. Di samping bekerja untuk memengaruhi sebanyak mungkin orang agar peduli kepada kelestarian lingkungan, gadis campuran Jember-Jerman ini juga menjadi juru bicara untuk Badan Narkotika Nasional dan Turisme Indonesia.

Nadine juga menjadi bintang iklan dan bermain dalam sejumlah film, di antaranya Realita, Cinta dan Rock’n Roll dan Generasi Biru.

Nadine, lebih nyaman mana menjadi seorang Duta Lingkungan atau sebagai seorang selebriti?

(Ahmett Sobrie, Rawamangun)

Selebriti (figur publik) bukan status yang saya kejar, tetapi sesuatu yang saya dapatkan dari apa yang dilakukan. Ketika saya melakukan pekerjaan, bukan popularitas yang dicari. Namun, bagaimana bisa bekerja dan fokus dengan apa yang saya tekuni, baik itu dalam akting, modelling, maupun ketika saya mendapat kesempatan menjadi Duta Lingkungan.

Saya sadar, peran figur publik memudahkan saya berkomunikasi dengan masyarakat. Sebagai Duta Lingkungan, saya lebih leluasa mengampanyekan kelestarian lingkungan.

Menurut Nadine, bagaimana pendidikan di Indonesia kini? Sekarang, banyak generasi muda yang memilih budaya luar daripada lokal. Bagaimana mengatasinya?

(Andriani Dwi Hapsari Pertiwi Munaf, xxx@yahoo.com)

Pendidikan di Indonesia semakin maju dan mengalami perkembangan. Namun, sebaiknya kemajuan pendidikan tak hanya terpusat di kota, tetapi sampai pelosok negeri. Di sini, para pendidik yang berkualitas dan memiliki jiwa pendidik sangat dibutuhkan.

Generasi muda dan budaya bangsa? Saya percaya, adanya pendidikan mengenai budaya bangsa sejak dini akan membuat kita lebih mencintai dan menghargai budaya sendiri. Tetapi, kehadiran budaya asing jangan dianggap ancaman. Jadikan itu sebagai acuan kita untuk lebih mengembangkan potensi budaya sendiri.

Saya yakin, jika kita mau menjadi bangsa yang besar, berarti harus berani berkompetisi di kancah dunia, dengan mengedepankan asas keterbukaan akan adanya perbedaan. Kekayaan budaya kita juga menjadi modal. Tinggal tergantung bagaimana kita menanamkan rasa bangga pada budaya sendiri.

Sebagai Duta Lingkungan, bagaimana Anda bereaksi dengan banyaknya produk tak ramah lingkungan, tetapi menguntungkan secara komersial?

(Satrio Riandriyoko, Jakarta, xxx@yahoo.com)

Kita tak bisa menghindari kerusakan lingkungan dalam semua aspek. Tetapi, kita bisa berusaha sedapat mungkin mengurangi kerusakan itu dan selalu melakukan aktivitas yang ramah lingkungan seperti rajin menanam pohon. Sesekali boleh juga kita ”menghukum” diri sendiri, misalnya dengan tak menggunakan listrik sehari dalam sebulan.

Bagaimana Nadine bisa terpilih menjadi orangtua asuh untuk gajah? Apa kriteria untuk menjadi Duta Lingkungan?

(Annisa Priyandita, Tanah Tinggi, Jakarta)

Tak ada kriteria khusus, tetapi saya diberi kepercayaan menjadi Duta Lingkungan dari penilaian masyarakat. Semua yang saya lakukan itu sesuai kepercayaan saya: dari alam untuk alam.

Gajah itu makhluk hidup tertua yang menjaga spesies lain. Dengan membantu menjaga habitatnya, secara otomatis makhluk hidup lain pun terjaga kehidupannya.

Tak ada kebahagiaan tanpa aksi. Inilah kebahagiaan saya, melihat makhluk hidup lain di Bumi mendapatkan hak yang layak untuk hidup.

Halo Nadine, waktu mengikuti kontes Miss Universe 2006 di AS, insiden ”lidah keseleo” sempat membuatmu menjadi bulan-bulanan sebagian masyarakat. Malah ada yang menganggap Nadine memalukan Indonesia. Secara pribadi, marah atau kecewakah Nadine dengan perlakuan itu? Adilkah perlakuan itu, saat Nadine membawa nama Indonesia, justru ditertawakan oleh masyarakat yang seharusnya mendukungmu?

(Arie Paskal Gunawan, xxx@yahoo.com)

Semua yang terjadi dalam hidup saya, baik itu kesalahan maupun prestasi, adalah proses pembelajaran menjadi manusia yang lebih baik. Saya sempat menyesal mengapa melakukan kesalahan. Namun, inilah cara Tuhan mengajar saya, lewat dukungan keluarga, teman, dan keluarga Mustika Ratu, saya bangkit dan tetap maju.

Semua orang melakukan kesalahan. Kita belajar dari kesalahan itu. Semua caci maki saya terima dengan terbuka. Saya justru berterima kasih dengan semua respons, baik positif maupun negatif. Ini membuat saya menjadi tegar.

Apa yang melatarbelakangi persepsi Nadine berhadapan dengan realitas pelestarian lingkungan di Indonesia? Bagaimana menyebar ”virus” pelestarian lingkungan, khususnya kepada perempuan, dengan tahapan berkelanjutan, tersistematis, tersistem, dan terlembaga, tanpa dana pemerintah?

(Azis Malik, Kompleks DPR RI)

Lingkungan hidup harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang luas dan baik tentang kelestarian alam. Perempuan itu identik dengan kesabaran dan kelembutan. Dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari, seperti membuang sampah di tempatnya dan penghijauan di halaman rumah, itu langkah nyata mengampanyekan lingkungan hidup. Saya yakin hasilnya akan signifikan.

Andai Kak Nadine tak merintis jalan lewat Puteri Indonesia, apakah akan berkecimpung di dunia hiburan atau memilih jalur sosial seperti menjadi Duta Lingkungan? Atau, punya pilihan lain? Terima kasih atas inspirasi Kak Nadine selama ini.

(Christiansimada Sembiring, Yogyakarta)

Saya tak merencanakan menjadi apa. Namun, ketika kesempatan terbuka dan ada jalan meraihnya, saya tak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Saya tak tahu menjadi apa jika tidak berkesempatan di dunia hiburan. Tetapi, satu hal pasti, apa pun karier yang dijalani, saya tetap berbicara tentang pelestarian lingkungan dan bertindak ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Sekarang banyak artis cantik ditawari menjadi anggota DPR atau wakil bupati. Jika ada partai yang menawari, Anda tertarik menduduki jabatan itu?

(Diah Marliati A Soeradiredja, Jalan Bukit Duri Selatan, Jakarta Selatan)

Untuk saat ini saya tidak berkompetensi di bidang itu. Saya merasa akan lebih bermanfaat jika memperjuangkan lingkungan di luar sistem pemerintahan. Namun, tak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi dalam hidup kita. Selama itu positif dan kita mampu, tak ada salahnya memperjuangkan dunia yang lebih baik dengan kapasitas masing-masing.

Hai Nadine, selamat atas semua aktivitas positif Anda. Anda bisa menjadi role-model untuk kaum muda Indonesia. Siapa sebenarnya role-model Anda? Mengapa? Kalau punya pilihan, bidang apa yang paling Anda inginkan? Apa yang paling ingin Anda katakan tentang negeri tercinta?

(Farid Badron, Rempoa, Tangerang, xxx@yahoo.com.sg)

Seperti yang dikatakan Ibu Theresa: ”We can do great things; only small things with great love.” Itulah yang saya lakukan untuk perairan kita. Perairan itu begitu luas, apa yang kita lakukan mungkin hanya setitik kecil. Tetapi, tanpa ”titik” itu, ada yang hilang dari perairan kita.

Nadine, sudah punya pacar? Kapan menikah?

(John Travolta, xxx@yahoo.co.id)

Ha-ha-ha, saya berhubungan serius dengan seseorang. Tetapi menikah? Saya tak pernah menargetkannya, biarkanlah semua mengalir. Bila waktunya tiba, itu akan menjadi proses hidup. ”Love lasts when the good relationship comes first”.

Kak Nadine, apa yang dilakukan untuk memulihkan nama Indonesia di mata internasional?

(Kenny Liantogunawan, Bogor, xxx@rocketmail.com)

Semua berawal dari hal paling kecil, membenahi diri sendiri dan menghasilkan karya dalam bidang pekerjaan kita. Saya membuat Pantaskah Aku Mengeluh? dan Nadine, Labour of Love yang dirilis di 24 negara. Buku fotografi itu menunjukkan indahnya alam bawah laut dan memperkenalkan desain perancang busana anak bangsa.

Saya yakin, jika semua warga Indonesia sadar dengan mengubah dirinya lebih dulu, kita akan menjadi bangsa besar dan dihargai dunia internasional. Stop menyalahkan orang lain, mulailah mengoreksi diri kita.

Dari semua tempat di Indonesia yang pernah dikunjungi, mana yang berkesan dan menurut Nadine, ”wajib” dikunjungi?

(Kristanto, Banjarmasin, xxx@gmail.com)

Setiap daerah itu unik dan beda. Keindahan itu berbeda, tergantung persepsi manusianya. Sulit bagi saya untuk menentukan mana yang terfavorit. Indonesia memiliki keindahan alam luar biasa, baik di darat maupun di laut. Apalagi ini pun didukung kerajinan, kesenian, dan tradisi masyarakat lokal.

Apa pendapat Mbak Nadine tentang eksploitasi hutan di Kalimantan? Bagaimana langkah konkretnya? Kalau sudah berkeluarga kelak, ada pengaruhnyakah pada kontribusi Mbak terhadap lingkungan?

(Werdi Agung Suwargono, Cilacap)

Kita perlu hukum yang ramah lingkungan. Untuk mengatasinya, perlu penerapan hukum (yang tegas), pengawasan ketat dari aparat terkait, dan kontrol sosial masyarakat serta media massa. Kelak, saya akan tetap mengajarkan ”hukum alam”, apa yang kita lakukan akan berbalik lagi pada kita.

Nadine, Patih Laman, pemimpin Suku Talang Mamak, Indragiri, Riau, menyerahkan kembali Kalpataru 2003 kepada pemerintah karena jerih payahnya musnah oleh illegal logging dan perkebunan sawit. Adakah program khusus menyikapi tragedi itu?

(Winardi, Kuansing, Riau)

Penghargaan Kalpataru itu hasil jerih payahnya memperjuangkan alam kita. Sayang, penghargaan itu dikembalikan, sebab sekecil apa pun usaha kita, haruslah dihargai. Ini amat berarti untuk keseimbangan alam.

”Semakin tinggi pohon, semakin kuat embusan anginnya”. Kita tak bisa menutup mata, masih banyak masyarakat yang melakukan illegal logging. Untuk itulah kita sebaiknya menyadari, manusia itu bisa menjadi penghancur atau penyelamat dunia. Pilihan ada pada diri sendiri.

Source : Kompas, Jumat, 7 Mei 2010 | 05:11 WIB

0 komentar:

Posting Komentar

 

TRANSLATE/TERJEMAH BAHASA

My Blog List

Site Info

Followers

LINGKUNGAN GLOBAL Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template