BANJIR
Limbah Pabrik Menyebar ke Areal Sawah
PASURUAN - Akibat banjir, limbah cair dari pabrik-pabrik menyebar ke areal pertanian di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Warga menuding, pabrik semakin banyak membuang limbah selama banjir berlangsung.
Sampai Minggu kemarin, banjir yang melanda tujuh kecamatan di Pasuruan sejak Sabtu (9/1) masih merendam ratusan hektar sawah dan permukiman warga di Kecamatan Beji. Tinggi air berkisar 20-100 cm. Di areal sawah, air masih setinggi 1,5 meter.
Di Kecamatan Beji terdapat kawasan pabrik yang saluran pembuangan limbah cairnya berujung di Sungai Wrati dan sejumlah sungai lain. Saat banjir, sungai-sungai tersebut meluap.
”Setiap kali banjir, limbah pabrik ikut menyebar,” kata Slamet (50), warga Desa Pagak, Kecamatan Beji.
Saat banjir surut, menurut Slamet, dampak limbah baru kelihatan. Padi mengering dan warnanya agak kemerahan.
”Ini terjadi setiap tahun, tetapi tidak ada pengawasan dari pemerintah. Jadi, yang rugi petani,” kata Senari (56), petani lain.
Banjir di Pasuruan merendam sekitar 1.500 hektar sawah. Sawah tersebut ada yang siap tanam dan ada pula yang sudah ditanami padi umur antara satu minggu dan 40 hari.
Di Kabupaten Pasuruan terdapat sembilan daerah aliran sungai kelas II dan kelas III. Perusahaan yang potensial mencemari lingkungan sungai antara lain bergerak di bidang tekstil, kulit, electro platting, pelapisan logam, pengolahan bahan makanan dan minuman, serta pengolahan rumput laut.
Menurut Kepala Bidang Pengawasan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan Edy Sudiyanto, pihaknya tidak bisa memantau pembuangan limbah seluruh pabrik yang berpotensi mencemari sungai karena keterbatasan jumlah petugas. Saat ini pihaknya hanya memantau 60 pabrik. Itu pun dilakukan pasif karena menunggu laporan hasil laboratorium yang dikirim perusahaan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air, sungai kelas II digunakan untuk rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, dan irigasi tanaman. Sementara untuk kelas III digunakan setidaknya untuk irigasi tanaman. (LAS)***
Source : Kompas, Senin, 18 Januari 2010 | 03:15 WIB
0 komentar:
Posting Komentar