PERUBAHAN IKLIM
Drainase Gambut Hambat Reduksi 26 Persen Emisi
JAKARTA - Sistem drainase untuk pengeringan lahan-lahan gambut berpotensi menghambat pencapaian target reduksi 26 persen emisi yang dicanangkan pemerintah. Pemerintah perlu didorong menghentikan laju pengeringan lahan gambut karena setiap penurunan satu meter air gambut berpotensi melepas emisi 93 ton karbon dioksida per hektar per tahun.
”Reduksi emisi dengan penanaman satu miliar pohon pun tetap defisit jika drainase lahan gambut tidak dihentikan,” kata Direktur Wetlands International Indonesia I Nyoman N Suryadiputra, Jumat (15/1) di Jakarta.
Nyoman mengatakan, drainase lahan gambut di lokasi eksproyek lahan gambut sejuta hektar di Kalimantan Tengah hingga sekarang berupa kanal-kanal mencapai 4.500 kilometer. Jika hitungan luas lahan gambut sejuta hektar, penurunan air satu meter menyebabkan potensi pelepasan emisi 93 juta ton karbon dioksida per tahun.
Mengenai lokasi gambut lainnya yang masih dikuras airnya, menurut Nyoman, juga terdapat di Riau. Luasnya mencapai 4,5 juta hektar dengan sistem drainase yang diperkirakan lebih panjang dibandingkan drainase di Kalimantan Tengah.
Indonesia diperkirakan memiliki 21 juta hektar lahan gambut. Luas lahan gambut itu meliputi 7,2 juta hektar di Sumatera, 5,8 juta hektar di Kalimantan, dan 8 juta hektar di Papua yang dikategorikan paling dangkal. (NAW)***
Source : Kompas, Senin, 18 Januari 2010 | 02:41 WIB
0 komentar:
Posting Komentar