LINGKUNGAN
Kapal Ady Gil Dibiarkan Tenggelam
CANBERRA, Jumat - Para pencinta lingkungan meninggalkan kapal yang rusak akibat bertabrakan dengan para penangkap paus dari Jepang. Para pencinta lingkungan tersebut melakukan kampanye agresif untuk menghentikan perburuan paus di tengah kekhawatiran kontaminasi air di kawasan Antartika.
Haluan kapal milik Masyarakat Penjaga Laut, Ady Gil, terpangkas pada Rabu (6/1) karena bertabrakan dengan kapal penangkap paus Jepang yang lebih besar. Tabrakan itu merupakan yang paling serius yang terjadi di perairan beku.
Penangkap paus itu, Shonan Maru No 2, sama sekali tidak terlihat rusak. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas kecelakaan itu yang terjadi karena Ady Gil terlalu mepet dan mengganggu kapal Jepang itu.
Jepang membunuh sekitar 1.200 ekor paus dalam satu tahun di Antartika. Penangkapan itu berada di bawah program ilmu pengetahuan yang diperbolehkan oleh Komisi Paus Internasional walaupun aktivitas itu lebih merupakan kegiatan komersial.
Para pengkritik mengatakan, program tersebut merupakan penangkapan paus ilegal dan Masyarakat Penjaga Laut mengirimkan kapal mereka ke Antartika setiap musim untuk berupaya menghentikan perburuan tersebut. Upaya itu difilmkan di program televisi ”Animal Planet” dengan judul Perang Paus.
Di tengah kekhawatiran kapal Ady Gil akan tenggelam, kapal milik Masyarakat Penjaga Laut kedua, Bob Barker, mulai diluncurkan di dekat pusat riset Dumont d'Urville, Perancis, yang berjarak sekitar 300 kilometer.
Akan tetapi, tali penolong gagal dikaitkan sehingga Ady Gil ditinggalkan tenggelam begitu saja. Bob Barker pun meneruskan perjuangan menyusul kapal Jepang itu. Demikian dikatakan pemimpin Bob Barker, Peter Hammarsedt. Kapal itu diberi nama menurut pembawa acara di televisi yang menyumbangkan dana sebesar 5 juta dollar AS untuk membeli Bob Barker.
”Kami perkirakan kapal itu (Ady Gil) akan tenggelam dalam dua atau tiga jam. Kami memutuskan untuk mengejar kapal Jepang itu sekali lagi,” ujar Hammarsedt. (AP/joe)
Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda
suraryo @ Sabtu, 9 Januari 2010 | 08:06 WIB
Syukurlah ada yang peduli terhadap kehidupan satwa laut. Jepang sebagai negara maju semestinya tidak mengijinkan warganya berburu paus.
Source : Kompas, Sabtu, 9 Januari 2010 | 03:53 WIB
0 komentar:
Posting Komentar