YANG HOT KLIK DI SINI

Sabtu, 20 Februari 2010

Kawasan Poyek Banjir Kanal Timur Jakarta Rawan Longsor

KALI SUNTER JAKARTA

Warga melintasi Kali Sunter di Kawasan Cipinang Indah, Jakarta Timur, di pertemuan kali tersebut dengan proyek Banjir Kanal Timur, Selasa (5/1). Kali Sunter merupakan salah satu sungai yang akan ditampung oleh Kanal Timur tersebut. (Kompas/Wisnu Widiantoro)***

PROYEK BAJIR KANAL TIMUR

Empat Lokasi Belum Tembus

Sebagian Dinding di Kanal Timur Rawan Longsor

JAKARTA, Lingkungan Global - Empat lokasi di saluran Kanal Timur hingga Selasa (5/1) belum tembus. Wilayah itu belum terkeruk karena masih dipakai untuk lintasan kerja alat-alat berat.

Pengamatan Kompas, Selasa, saat ini kondisi sebagian dinding tanah Kanal Timur tampak masih curam, rawan longsor. Keempat lokasi yang belum dibuka menjadi saluran itu berada di Cipinang Besar Selatan, mulai dari bagian Kanal Timur paling hulu. Salah satu lokasi ada yang berada di depan SMA Negeri 100 di Jalan Persatuan Nomor 2.

Lokasi pertama di hulu Kanal Timur belum dibuka karena Kali Cipinang yang ada di ujung Kanal Timur masih keruh, hitam. Menurut Ketua Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Pitoyo Subandrio, tanggul yang menutup saluran Kanal Timur akan dibuka setelah air Kali Cipinang tak keruh. Untuk membersihkan air kali, pengelola mengandalkan hujan lebat pada Februari.

Meski demikian, pejabat pembuat komitmen Banjir Kanal Timur, Parno, tetap mengimbau Pemerintah Provinsi DKI agar melakukan pengawasan ketat menyangkut kebersihan Kali Cipinang dan empat kali lainnya yang arus airnya mengalir ke Kanal Timur. Keempat kali tersebut adalah Kali Jati Kramat, Buaran, Sunter, dan Ciliwung.

Rawan longsor

Mengenai dinding tanah Kanal Timur yang masih curam di Malaka Jaya dan Pondok Kopi, Parno mengatakan, kondisi itu terjadi karena tanah di tepian dinding tanah belum dibebaskan.

”Kami sudah merancang semua dinding tanah Kanal Timur dengan kemiringan tertentu. Tetapi, karena masalah pembebasan tanah belum selesai, kami tidak bisa membuat dinding tanah lebih landai,” ungkapnya.

Siapa yang bertanggung jawab jika dinding itu longsor, secara diplomatis Parno mengatakan, yang jelas, kalau Pemprov DKI membebaskan tanah, pihaknya akan bekerja. Menurut Parno, Kanal Timur dilengkapi tiga pintu air utama, masing-masing berlokasi di Buaran, Ujung Menteng, dan Marunda.

Petugas lapangan PT Pembangunan Perumahan (Persero), Bambang Kristianto Bambang, mengatakan, pintu air di Buaran sudah siap pakai. ”Pembangunan Kanal Timur sepanjang 2,7 kilometer dari kawasan Duren Sawit sampai Jembatan Haji Miran juga sudah tembus,” ujarnya.

Kini BUMN itu tinggal melebarkan Kanal Timur. ”Saat ini dari target 29 meter lebar dasar saluran Kanal Timur, kami telah membangun dasar saluran selebar 22 meter,” ujarnya.

Selasa kemarin, saluran air di Jalan Swadaya IX, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, diperbaiki. Di kedua dinding saluran diberi tanggul bronjong (keranjang kawat yang dibuat seperti di dinding berisi batu).

Minggu pukul 20.40, satu dari dua rumah Wagito (55) di tepi saluran air roboh karena tanahnya longsor dihantam derasnya arus air. Ini adalah peristiwa kedua setelah sebagian rumah Rohimin mengalami nasib serupa, Jumat pukul 17.00.

Rumah Rohimin berseberangan dengan rumah Wagito, yaitu di lingkungan RT 8 RW 1. Adapun rumah Wagito yang masih utuh dan berada di sebelahnya retak. Dinding satu dengan yang lain terpisah.

Wisata

Di bagian lain, Parno menjelaskan, Kanal Timur bisa dikembangkan sebagai kawasan wisata, tetapi mungkin tidak bisa dikembangkan menjadi prasarana transportasi air. Sebab, tidak semua bagian Kanal Timur memiliki ruang bebas halangan dari permukaan air setinggi 2,75 meter dengan lebar yang bisa dilalui 30 meter. Karena itu, kurang layak dilewati kapal.

”Contohnya, jembatan rel kereta api di ujung Jalan Ngurah Rai, Jakarta Timur. Tinggi jembatan dari permukaan air kali sampai atap jembatan cuma 2,25 meter. Selain itu, lebar gorong- gorongnya masing-masing cuma 16 meter,” ujar Parno.

Ia menambahkan, pihaknya dan perusahaan air minum sepakat semua jaringan pipa air yang melintasi Kanal Timur akan dibangun di bawah permukaan air sehingga tidak mengganggu lalu lintas perahu.

”Kawasan tangkapan endapan Kanal Timur di Medan Satria, Bekasi, kemungkinan akan dijadikan kawasan wisata karena sangat layak,” ujar Parno.

Pitoyo mengatakan, pagi ini, Wakil Presiden Boediono menurut rencana akan menyusur Kanal Barat, Kanal Timur, dan Situ Gintung. ”Beliau akan melihat sendiri perkembangan kondisi dan pembangunan BKB, BKT, dan Situ Gintung,” kata Pitoyo. (WIN)***

Source : Kompas, Rabu, 6 Januari 2010 | 02:59 WIB

0 komentar:

Posting Komentar

 

TRANSLATE/TERJEMAH BAHASA

My Blog List

Site Info

Followers

LINGKUNGAN GLOBAL Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template