YANG HOT KLIK DI SINI

Kamis, 25 Maret 2010

Sungai Cisanggarung Rusak, Butuh Perbaikan Tanggul Segera

Lingkungan Sungai Cisanggarung Rusak

Butuh Perbaikan Tanggul Segera

CIREBON, Lingkungan Global - Kondisi hilir Sungai Cisanggarung di wilayah timur Kabupaten Cirebon memprihatinkan. Infrastruktur sepanjang sungai itu tak terurus dan kondisi lingkungan hilir sungai rusak. Akibatnya, banjir berulang kali terjadi selama tiga bulan terakhir.

Selama Januari-Maret, banjir sudah dua-tiga kali menggenangi desa-desa di wilayah timur Cirebon, terutama yang letaknya tak jauh dari Sungai Cisanggarung dan Ciberes. Deddy Madjmoe, aktivis lingkungan Petakala Grage, menyatakan, dua tahun terakhir banjir selalu menerjang wilayah timur, padahal tahun- tahun sebelumnya jarang terjadi.

Dari pantauan Kompas hingga Rabu (24/3), di sepanjang Sungai Cisanggarung dari Kecamatan Pasaleman, Ciledug, Pabedilan, hingga Losari, kondisi infrastruktur dan lingkungannya memprihatinkan. Pendangkalan sungai terjadi mulai dari daerah hulu, yakni di Desa Cikeusik, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan.

Sedimentasi lumpur terlihat di sepanjang bantaran sungai di Desa Mulyosari dan Tawangsari, Kecamatan Losari. Bahkan, di sekitar Bendung Karet, Tawangsari, timbunan lumpurnya mencapai 1 meter karena selama tiga tahun tidak pernah dikeruk. Akibatnya, air sungai tidak lancar menuju sodetan Sungai Cisanggarung. Zaenuddin, Kepala Desa Tawangsari, mengatakan, hampir seluruh tanggul di Sungai Cisanggarung, mulai dari Bendung Karet hingga muara, kritis dan buruk. Usia yang sudah tua dan belum difondasi batu mengakibatkan tanggul mudah terkikis ketika debit air dari hulu sungai meningkat. Sedikitnya ada tiga titik tanggul di desa ini yang sudah jebol sejak Januari. "Tanggulnya juga kurang tinggi karena pendangkalan sungai sehingga selalu limpas jika ada kiriman air dari hulu sungai. Tapi, sampai sekarang belum juga ada perbaikan tanggul dan peninggian tanggul dari pemerintah ataupun BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Cimanuk-Cisanggarung," ujar Zaenuddin.

Tanggul yang kritis, bahkan berlubang, terdapat di Desa Mulyasari, Kecamatan Losari. Sabtu lalu, air sungai menerobos tanggul yang lubang, sedangkan bronjongan yang dipasang ambles. Jika tanggul di desa ini sampai jebol, empat desa di sekitarnya akan terendam banjir. Selain terkikisnya tanah, penyebab pendangkalan diduga pula berasal dari praktik pencucian pasir di sungai. Sejumlah proyek galian C biasanya mencuci pasir di sungai. Hal itu menyebabkan tanah yang menempel di pasir mengendap dan terbawa arus hingga hilir.

Bukan bahan pokok

Tanggul-tanggul darurat dari kantong berisi pasir yang dipasang warga pun jebol. Kantong pasir berserakan dan tanah terkikis ke sungai. Sayang, meski banjir berulang kali terjadi dan tanggul darurat tak berfungsi maksimal, bantuan yang diberikan pemerintah daerah belum bisa menenangkan warga.

Warga mengatakan, bantuan yang sebenarnya diinginkan bukan bahan pokok, melainkan bantuan perbaikan tanggul agar mereka merasa tenang. Sebab, selama ini banjir terjadi pada malam dan dini hari. Bupati Cirebon Dedi Supardi menyatakan, akan ada perbaikan tanggul dan pengerukan di Sungai Cisanggarung dan Ciberes oleh BBWS Cimanuk-Cisanggarung, tetapi perbaikan harus menunggu musim hujan berakhir. (NIT/THT)***

Source : Kompas, Kamis, 25 Maret 2010 | 12:49 WIB

0 komentar:

Posting Komentar

 

TRANSLATE/TERJEMAH BAHASA

My Blog List

Site Info

Followers

LINGKUNGAN GLOBAL Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template