15 Orang Tewas akibat Cuaca Beku di Polandia
LONDON - Minggu - Sebanyak 15 orang tewas akibat cuaca beku di Polandia, Minggu (20/12). Suhu udara pada Sabtu malam mencapai minus 20 derajat celsius.
Kepolisian memperingatkan warga Polandia untuk memberi tahu polisi jika kebetulan mereka melihat gelandangan atau orang-orang mabuk tergeletak di jalanan guna mengurangi jumlah korban. Setidaknya 47 orang hampir mati kedinginan sejak awal Desember.
Seorang pria Perancis juga ditemukan tewas di karavannya yang diselimuti es di kota Arras, utara Perancis. Di Jerman, seorang gelandangan juga hampir mati kedinginan pada Sabtu malam di kota Mannheim karena tidur di trotoar. Dua warga Jerman lainnya tewas dalam kecelakaan akibat hujan salju lebat.
Pengamat cuaca di Eropa memperkirakan hujan salju dan es masih akan mengguyur benua itu hingga beberapa hari mendatang. Salju diperkirakan akan menyelimuti Skotlandia barat dan Irlandia utara. Cuaca di Bavaria, Jerman, mencapai minus 33,6 derajat celsius.
Di sejumlah kota di Eropa, puluhan ribu penumpang telantar di stasiun kereta api, bandar udara, dan di jalan-jalan akibat hujan salju lebat. Jalanan dan jalur kereta api dari Portugal hingga Belanda ditutup atau terganggu oleh timbunan salju.
Penerbangan dari London, Brussels, dan Paris ditunda atau dibatalkan. Bandara Gattwick dan Luton ditutup selama beberapa jam. Penerbangan di Bandara Heathrow dan Stansted dibatalkan.
Pelabuhan Calais di Perancis ditutup, Sabtu, menyebabkan kekacauan di jalanan sekitar Dover dan Folkstone. Feri antara Perancis dan Inggris juga terganggu akibat cuaca buruk.
Di tenggara Inggris, suhu diperkirakan tidak akan mencapai minus 4 derajat celsius, tetapi Kantor Meteorologi Nasional Inggris menyatakan suhu akan sedikit di atas membekukan.
Masih kacau
Dari London dilaporkan, penumpang Eurostar masih akan menghadapi kekacauan karena pengelola kereta api bawah laut yang menghubungkan Inggris-Perancis menghentikan layanan, Minggu. Eurostar membatalkan semua perjalanan kereta api hingga hari Senin karena salju diperkirakan akan meluas di seantero Inggris pada Minggu sore waktu setempat.
Lima kereta api Eurostar mogok di terowongan Channel, Jumat malam pekan lalu, setelah bergerak dari udara beku di luar ke dalam terowongan yang lebih hangat. Pergantian suhu itu menyebabkan pengembunan yang memengaruhi sistem listrik.
Setidaknya sebanyak 2.000 penumpang telantar dan terjebak selama 16 jam di dalam kereta api. Mereka mengeluhkan kurangnya makanan, minuman, listrik, dan informasi. Mereka menuding Eurostar tak banyak berbuat untuk mereka. Para penumpang yang marah berhasil tiba di London Sabtu pagi waktu setempat.
Eurostar menyatakan akan menguji coba menjalankan sebuah kereta api tanpa penumpang ke terowongan Channel untuk mengetahui penyebab pasti mogoknya kereta.
Mogoknya kereta api bawah laut Eurostar telah menambah rumitnya situasi di Eropa yang diterpa cuaca beku dari Inggris hingga Laut Hitam. Direktur Utama Eurostar Richard Brown meminta masyarakat tidak bepergian kecuali sangat mendesak. ”Saat kami membuka layanan lagi, tentu akan sangat sibuk. Kami tidak akan bisa mengangkut semua orang yang telah memesan kemarin, hari ini, atau sepanjang pekan ini,” katanya.
Penumpang yang mengalami penundaan keberangkatan akan diberikan kompensasi sebesar 150 poundsterling, pengembalian penuh uang tiket mereka, dan tiket kembali gratis.
Terowongan Channel sepanjang 51 kilometer itu dilalui setidaknya 40.000 penumpang per hari antara Inggris dan Eropa daratan. Menjelang libur Natal dan akhir tahun, penumpang mencapai puncaknya. (ap/afp/reuters/bbc/fro)
Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda
so hard to @ Senin, 21 Desember 2009 | 07:17 WIB
beruntung kita ya.. tinggal di khatulistiwa, tapi beritanya kalo di negara kita mungkin "badai corup sepanjang jaman" atau seorang nenek tewas karena
Source : Kompas, Senin, 21 Desember 2009 | 02:50 WIB
0 komentar:
Posting Komentar