YANG HOT KLIK DI SINI

Rabu, 23 Desember 2009

Badai Salju dan Pesan Kopenhagen


TAJUK RENCANA KOMPAS

Selasa, 22 Desember 2009

Badai Salju dan Pesan Kopenhagen

Apakah ada hal yang berbeda ketika pada bulan Desember atau Januari negara-negara di lintang tinggi berhias salju seperti sekarang ini?

Kemarin pun di media cetak, juga di siaran televisi, kita melihat kota-kota di Pantai Timur Amerika Serikat tampak putih diliputi salju. Musim dingin yang datang lebih dini, dengan tingkat yang lebih keras dibandingkan dengan masa-masa lalu, juga diamati di sejumlah negara Eropa.

Ya, White Christmas tetap harapan yang indah bagi banyak orang. Natal di negara empat musim sering dirasakan kurang komplet tanpa salju. Masalahnya, boleh jadi yang dialami sekarang lebih dari sekadar White Christmas, tetapi salju yang datang disertai dengan badai yang hebat. Karena itu pula, keadaan darurat diumumkan di sejumlah negara bagian di AS, seperti di Virginia dan Maryland. Satuan Garda Nasional juga dikerahkan.

Sejumlah penelitian menyebutkan, hari demi hari cuaca cenderung jadi lebih ekstrem sebagai salah satu wujud perubahan iklim. Di sejumlah tempat muncul laporan bahwa musim tak mengikuti irama tempo dulu. Kalau datang, musim panas dirasakan makin panas, dan musim dingin makin dingin. Sementara itu, di negara kita sendiri semakin sering kita mendengar laporan terjadinya fenomena alam, seperti puting beliung.

Dari Konferensi Perubahan Iklim PBB yang baru usai di Kopenhagen, kita pun mendengar laporan bahwa dari semua bencana alam yang terjadi sepanjang tahun 2009, lebih dari tiga perempatnya terkait dengan cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem ini juga disebut sebagai penyebab munculnya penderitaan 55 juta jiwa di seluruh dunia.

Yang lebih patut kita camkan adalah peringatan Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia Michael Jarraud. Ia menyebutkan, badai tropis, hujan ekstrem, dan kekeringan tidak dapat dicegah oleh siapa pun. Yang bisa dilakukan menurut Jarraud adalah meramalkan datangnya sehingga dampak buruknya bisa dikurangi.

Dalam kaitan inilah kita melihat kaitan antara pesan-pesan dari Kopenhagen dan fenomena alam yang kini banyak mendera wilayah Pantai Timur Amerika dan sebagian Eropa.

Kita sendiri, meski terbebas dari ancaman badai salju, tetap berada dalam ancaman banjir dan badai tropis, selain gempa bumi. Ketika musim hujan masih ada di depan mata, persiapan menghadapi banjir pun tidak boleh kita kendurkan. Bisa saja curah hujan ternyata tidak setinggi yang kita ramalkan. Akan tetapi, itu berarti ada ancaman lain yang harus kita hadapi, yakni kekeringan panjang di bawah fenomena El Nino.

Apa pun, berbagai kejadian cuaca ekstrem di berbagai belahan dunia lain seyogianya terus kita pantau dengan saksama, setidaknya untuk selalu mengingatkan diri bahwa potensi bencana ada di sekeliling kita. ***

0 komentar:

Posting Komentar

 

TRANSLATE/TERJEMAH BAHASA

My Blog List

Site Info

Followers

LINGKUNGAN GLOBAL Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template